Puisi Sajak Cinta Sangat Romantis
Puisi Cinta Pengantin Matahari
Aku telah memungut cahaya dari matamu
Di pantai, debur menyalakan musim paling ajaib
mengendap ngendap kita berpelukan
dalam remang kucium segala doa dari bibirmu
kureguk segairah dzikirku dalam malam paling purba
Kutumbuhkan matahari, kuambil dari jiwamu
Kutumbuhkan dalam hatiku bertahun tahun sampai sebagian dadaku retak
terbakar segala nyala
segala bara
Malam ini, kembali kucium bau napasmu dalam doa, dalam wirid, dalam semesta cinta.
Sayangku, tiada kesedihan melebihi kesedihanmu bagiku.
Ketika hari-hari muram telah kunyalakan bagimu seratus matahari.
Ketika hari-hari berduka telah kupancarkan bagimu sejuta cahaya
Akan kupersembahkan bagimu malam-malam yang takzim, malam-malam yang penuh keajaiban.
Malam-malam di mana sayap sejuta malaikat melindungimu dari kesia-siaan dan kekecewaan.
Malam-malam ketika kau akan terpesona pada setiap helai rambut, napas dan keringat.
Sayangku, lihatlah mataku menggugurkan hujan rindu. Untukmu.
Di suatu waktu, ketika hari penuh hujan
Aku mengirimkan puisi lewat sayap-sayap burung gereja
Musim-musim lewat, malam menakwilkan beribu-ribu mimpi
Tiba-tiba aku jatuh cinta pada telaga di kedua matamu
Dan engkau berkata “Puisi yang kau kirim telah jadi sungai dalam hatiku
Mengalirkan rindu ke muara, ke arah lautan yang bergelora”
Di suatu malam, Ketika hari-hari berlalu dengan sangat berat
Aku pernah mengirimkan puisi lewat embun pertama dini hari. Ketika engkau tengah berdoa
Aku menerbangkan catatan-catatan yang berserakan di sepanjang hamparan hatiku. Dan engkau memelukku dalam gigil dalam tangis.
Aku kembali jatuh cinta kepadamu, berulang ulang
Menjelmakan kembali bunga yang slalu tumbuh dalam hamparan hatiku
Ah sayangku, segala percakapan kita, puisi-puisi yang tak habis kita reguk, ranjang dan udara pagi hari, telepon yang berdering dari jauh, dan berita-berita yang tak habis membakar hari-hari yang ringkih
Adalah semesta hati kita. Adalah rindu yang senantiasa setia berkunjung
Adalah cinta yang senatiasa mengulang bentuknya yang baru
Adalah bagian dari kegembiraan dan kesedihan kita
Dan kedukaan, rasa perih dan musim-musim di tenggara juga akan selalu datang
tapi, kita akan selalu berpelukan
berpelukan
Dengan air mata,
Dengan puisi di hati kita
"Aku cinta padamu"
itulah tadi puisi sajak cinta sangat romantis 2021 ungkapan hatiku untuknya semoga bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi bagi para pembaca sekalian ya sampai jumpa di artikel seru lainnya...
Apakah Cinta Sebelum Pernikahan Dapat Diterima dalam Islam?
13 Februari, 2020
Q As-salaam alaykum. Bagaimana jika dua Muslim, laki-laki dan perempuan, saling mencintai secara mendalam? Apakah hal seperti itu diperbolehkan dalam Islam? Dan bagaimana jika ada pria lain yang telah meminta tangan gadis itu untuk dinikahi tetapi dia menolak lamaran itu, dan dia tidak ingin menikahi orang lain; apakah cinta semacam itu ada dalam Islam? Apakah Islam menerima cinta sebelum menikah?
Menjawab
Tanya Editor Cendekia
13 Februari, 2020
Wa alaykum as-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
Bismillah hirohman.
Semua puji dan syukur adalah karena Allah, dan damai dan berkah atas Rasul-Nya.
Dalam fatwa ini:
1- Islam mengajarkan kita bahwa pernikahan adalah hubungan yang terbaik, paling murni dan diperbolehkan yang harus ada antara pria dan wanita.
2- Tidak ada ruang dalam Islam untuk urusan terlarang atau konsep pacar.
3- Tidak ada konsep pacaran dalam Islam. Tidak ada kencan atau hidup dalam hubungan de facto atau mencoba satu sama lain sebelum berkomitmen satu sama lain.
Mendukung AboutIslam.net
3- Jika wanita yang ingin Anda nikahi adalah wanita yang religius, berperilaku baik, dan menaati Allah dan Rasul-Nya, dan Anda berdua ingin menyenangkan Allah di dunia ini untuk mendapatkan pahala di akhirat, maka Anda telah membuat pilihan yang sempurna .
Kami ingin menekankan poin-poin tertentu sebelum memberikan jawaban tentang cinta sebelum menikah:
Cinta dan Romansa
Ada perbedaan antara cinta dan romansa. Romansa, jika tidak dicegah, bisa berarti membuang-buang waktu, tenaga dan harga diri. Islam mengajarkan kita untuk jujur dan realistis.
Konsep cinta dalam Islam sangat unik. Ketika seorang Muslim mencintai sesuatu atau seseorang, itu pasti karena Allah. Hal yang sama berlaku untuk kebencian.
Islam mengajarkan kita bahwa pernikahan adalah hubungan yang terbaik, paling murni dan diperbolehkan yang harus ada antara pria dan wanita. Itu harus menjadi tujuan yang mereka berdua pikirkan.
Tidak ada ruang dalam Islam untuk urusan haram atau konsep pacar.
Semua cerita media dan film itu tidak membantu untuk membuat seseorang taat pada ajaran Islam.
Nabi Muhammad (damai dan berkah besertanya) mengatakan:
“Tiga kualitas, jika ditemukan dalam diri seseorang, akan membantunya memiliki iman yang sempurna: Memiliki Allah dan Rasul-Nya sebagai yang paling dicintai, mencintai seseorang hanya karena Allah dan benci kembali ke ketidakpercayaan seperti yang orang benci dilemparkan. ke dalam api. " (Al-Bukhari dan Muslim)
Artinya cinta adalah buah dari kesalehan. Cinta tanpa kesalehan adalah kerusakan.
Tidak ada konsep pacaran dalam Islam. Tidak ada kencan atau hidup dalam hubungan de facto atau mencoba satu sama lain sebelum berkomitmen satu sama lain.
Tidak boleh ada hubungan fisik apapun sebelum menikah. Gagasan romantis yang memenuhi pikiran anak muda seringkali terbukti dalam banyak kasus tidak realistis dan berbahaya bagi mereka yang terlibat.
Kita hanya perlu melihat tingkat perceraian yang mengkhawatirkan untuk memahami hal ini. Sebagai contoh, pasangan itu sudah saling kenal bertahun-tahun, akrab, hidup bersama, dan sebagainya.
Namun, bagaimanapun juga hal ini tidak menjamin keberhasilan pernikahan di masa depan. Romansa dan cinta tidak menghasilkan ikatan abadi antara dua orang.
Dalam banyak kasus, romantisme dan cinta mati dengan sangat cepat ketika pasangan menemukan diri mereka dengan dunia nyata. Harapan tidak realistis yang dimiliki kaum muda inilah yang seringkali berkontribusi pada kegagalan hubungan mereka.
Perjodohan
Barat mengolok-olok cara pernikahan Islami, khususnya perjodohan. Namun, ironi adalah bahwa pernikahan yang diatur secara statistik terbukti lebih berhasil dan langgeng daripada jenis pacaran romantis. Ini karena orang dibutakan oleh ketertarikan fisik sehingga tidak memilih pasangan yang cocok. Cinta membutakan orang sejauh mengabaikan potensi masalah dalam hubungan.
Pernikahan yang diatur, di sisi lain, tidak didasarkan pada ketertarikan fisik atau gagasan romantis, tetapi lebih pada evaluasi kritis terhadap keserasian pasangan. Itulah sebabnya pernikahan seperti itu sering kali terbukti berhasil.
Memilih Mitra
Dari perspektif Islam, dalam memilih jodoh, faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah Taqwa (takwa dan kesadaran Allah).
Nabi Muhammad merekomendasikan para pelamar untuk bertemu satu sama lain sebelum menjalani prosedur pernikahan.
Itu sangat penting karena tidak masuk akal bagi dua orang untuk dilemparkan ke dalam pernikahan dan diharapkan memiliki kehidupan perkawinan yang sukses, penuh cinta dan kasih sayang, ketika mereka tidak mengenal satu sama lain. Pasangan itu diizinkan untuk saling memandang.
Keputusan ini tidak bertentangan dengan ayat Alquran yang mengatakan, "... pria dan wanita yang beriman harus menurunkan pandangan mereka" (An-Nur 24:30)
Pasangan itu, bagaimanapun, tidak diizinkan untuk sendirian di ruangan tertutup atau keluar bersama sendirian. Seperti yang dikatakan dalam hadits, "Ketika seorang pria dan seorang wanita bersama-sama sendirian, Setan (Setan) membuat yang ketiga." (At-Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar